Menulis sebatas yang tahu, oleh : Amrullah Ibrahim.

Full width home advertisement

Dimana ada cinta, disitu ada kebaikan.

Post Page Advertisement [Top]

Rumusan Masalah

Rumusan Masalah

 Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, selamat datang di channel saya! Saya ingin mengajak teman-teman untuk berbagi cerita tentang adat istiadat di daerah kalian masing-masing. Komen di bawah ya, cerita apa yang paling menarik menurut kalian

Definisi

Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa.

Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat.

Mengingat demikian pentingnya kedudukan perumusan masalah di dalam kegiatan penelitian, sampai-sampai memunculkan suatu anggapan yang menyatakan bahwa kegiatan melakukan perumusan masalah, merupakan kegiatan separuh dari penelitian itu sendiri.

Jenis

Perumusan masalah penelitian dapat dibedakan dalam dua sifat, meliputi: Perumusan masalah deskriptif, apabila tidak menghubungkan antar fenomena. Perumusan masalah eksplanatoris, apabila rumusannya menunjukkan adanya hubungan atau pengaruh antara dua atau lebih fenomena.

Fungsi 

Fungsi pertama 

Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.

Fungsi kedua

Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai di lapangan.

Fungsi ketiga 

Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data mana yang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui perumusan masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya. Sedangkan

Fungsi keempat 

Sebagai alat untuk di dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian.

Kriteria

Ada setidak-tidaknya tiga kriteria yang diharapkan dapat dipenuhi dalam perumusan masalah penelitian yaitu :

Kriteria pertama 

Berwujud kalimat tanya atau yang bersifat kalimat interogatif, baik pertanyaan yang memerlukan jawaban deskriptif, maupun pertanyaan yang memerlukan jawaban eksplanatoris, yaitu yang meng hubungkan dua atau lebih fenomena atau gejala di dalam kehidupan manusia.

Kriteria Kedua 

Bermanfaat atau berhubungan dengan upaya pembentukan dan perkembangan teori, dalam arti pemecahannya secara jelas, diharapkan akan dapat memberikan sumbangan teoritik yang berarti, baik sebagai pencipta teori-teori baru maupun sebagai pengembangan teori-teori yang sudah ada. 

Kriteria ketiga

Bahwa suatu perumusan masalah yang baik, juga hendaknya dirumuskan di dalam konteks kebijakan pragmatis yang sedang aktual, sehingga pemecahannya menawarkan implikasi kebijakan yang relevan pula, dan dapat diterapkan secara nyata bagi proses pemecahan masalah bagi kehidupan manusia.

Posisi Penempatan

Berkenaan dengan penempatan rumusan masalah penelitian, didapati beberapa variasi, antara lain :

Ada yang menempatkannya di bagian paling awal dari suatu sistematika peneliti
Ada yang menempatkan setelah latar belakang atau bersama-sama dengan latar belakang penelitian
Ada pula yang menempatkannya setelah tujuan penelitian.

Di manapun rumusan masalah penelitian ditempatkan, sebenarnya tidak terlalu penting dan tidak akan mengganggu kegiatan penelitian yang bersangkutan, karena yang penting adalah bagaimana kegiatan penelitian itu dilakukan dengan memperhatikan rumusan masalah sebagai pengarah dari kegiatan penelitiannya. Artinya, kegiatan penelitian yang dilakukan oleh siapapun, hendaknya memiliki sifat yang konsisten dengan judul dan perumusan masalah yang ada.

Kesimpulan yang didapat dari suatu kegiatan penelitian, hendaknya kembali mengacu pada judul dan permasalahan penelitian yang telah dirumuskan.

Dengan adanya latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah:

  • Bagaimana adat meninjau gadis suku Lubai...?
  • Bagaimana adat betepek barang suku Lubai...?
  • Bagaimana adat ngule suku Lubai...?
  • Bagaimana adat madukan rasan suku Lubai...?
  • Bagaimana adat ngicau dudul suku Lubai...?
  • Bagaimana adat ngumpulkan sanak suku Lubai...?
  • Bagaimana adat negakan bangsal suku Lubai...?
  • Bagaimana adat bemasak masakan suku Lubai...?
  • Bagaimana adat akad nikah suku Lubai...?
  • Bagaimana adat arak-arakan pengantin suku Lubai...?
  • Bagaimana adat malam hiburan keluarga suku Lubai...?
  • Bagaimana adat resepsi pernikahan suku Lubai...? 

Demikianlah pembahasan kita kali ini mengenai rumusan masalah pernikahan adat Lubai. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda, akhir kata, mari kita terus belajar dan berkembang bersama. Terima kasih atas waktu dan perhatiannya.

Salam hangat dari kami diperantauan...
Amrullah Ibrahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]